Kasus 1 : Pembayaran Dengan Menggunakan Giro
Kasus :
Joko adalah
customer dari Atun. Joko membeli mobil Toyota Avanza dengan menggunakan cek.
Joko menabung uangnya dalam tabungan giro di SITI Bank. Atun tidak mau
mencairkan uangnya di SITI Bank karena lokasi yang cukup jauh untuk ditempuh. Tapi
ia ingin mencairkan uangnya di banknya sendiri yaitu KARMAN Bank. Jelaskan
proses perjalanan uang dari SITI Bank ke KARMAN bank?
Jawab :
Atun meminta ke
KARMAN Bank untuk mencairkan uang dari cek yang diberikan Joko yang ia tabung dari
SITI Bank. KARMAN Bank sudah melakukan kerjasama dengan BI yaitu Giro Wajib
Minimum. GWB adalah dimana suatu bank menyimpan tabungannya di rekening BI agar
bisa melakukan transaksi kliring antar sesama Bank. Minimal jumlah tabungan
yang harus ada di rekening bi sebesar 8% dari tabungan bank tersebut. Untuk bisa melakukan perlakuan ini kedua
pihak yaitu SITI Bank dan KARMAN Bank harus memiliki tabungan R/K di BI. Jurnal
yang dicatat pada BI akan GWB tersebut adalah
Asset
|
Liabilities
|
|
+R/K SITi
+ R/K Karman
|
Nah, langkah
selanjutnya yang dilakukan KARMAN Bank adalah memberikan surat ke BI untuk
melakukan kliring antar R/K KARMAN dan R/K SITI. Surat itu disebut Nota Debet
Keluar. Lalu BI mengirim surat ke SITI Bank agar meminta izin akan pengambilan
tabungan di R/K SITI untuk menebus cek pembayaran tersebut. Surat ini disebut
Nota Debet Masuk. Kemudian, SITI Bank menanggapi surat nota debet masuk itu
dari BI dengan mencatat jurnalnya yaitu :
Asset
|
Liabilities
|
(-)R/K pada BI
|
(-) Giro
|
Setelah dicatat, SITI Bank kembali
memberikan persetujuan ke BI untuk mengambil tabungan giro Joko untuk dikirim
KARMAN Bank. Karman Bank menerima uang tersebut dan memasukannya ke tabungan
Atun. Berikut pencatatannya :
Asset
|
Liabilities
|
(+) R/K pada
BI
|
(+) Tab. Atun
|
Berikut Ilustrasi Penggambarannya :
Kasus 2 : Pengiriman Uang
Kasus :
Joko adalah teman
baik Atun. Joko merayakan ulang tahunnya yang ke 50 tahun. Karena Atun adalah
teman baiknya, ia dengan berbaik hati ingin memberikan uang ke Joko sebesar 100
Juta. Joko adalah nasabah SITI Bank dan Atun adalah nasabah KARMAN Bank. Jelaskan
proses perjalanan uang dari KARMAN Bank ke SITI Bank ?
Jawab :
Atun meminta ke
KARMAN Bank untuk memberikan uang dari tabungannya ke tabungan Joko sebanyak
100 juta. Lalu, Karman Bank mengirim surat untuk memberikan tabungan dari
R/Knya di BI ke tabungan R/K Siti Bank. Surat itu disebut nota kredit Keluar.
BI menanggapi surat dari KARMAN Bank dan kembali melakukan hal yang sama
seperti KARMAN Bank yaitu memberikan surat ke SITI Bank untuk memberik
persetujuan akan pemberian uang dari R/K karman ke R/k SITI.
Surat itu disebut nota kredit masuk. Lalu
surat itu ditanggapi oleh SITI Bank. Dan Siti Bank melakukan pencatatan jurnal
yaitu :
Asset
|
Liabilities
|
(+) R/K pada
BI
|
(+) Tab. Joko
|
Pencatatan juga dilakukan oleh pihak BI
yaitu :
Asset
|
Liabilities
|
|
(+)R/K Siti
(-) R/K Karman
|
Pencatatan juga dilakukan oleh KARMAN
Bank yaitu :
Asset
|
Liabilities
|
(-) R/K pada
BI
|
(-) Tabungan
Atun
|
Berikut Ilustrasi Penggambarannya :
Kasus 3 : Penolakan Kliring
Kasus :
Berdasarkan kasus “Pembayaran dengan
menggunakan giro”. Tetapi setelah di cek R/K SITI Bank, tabungan Joko ternyata
tidak ada. Lalu langkah apa yang harus dilakukan BI sebagai perantara kedua
pihak akan kasus tersebut?
Jawab :
Langkah pertama adalah SITI Bank melapor
ke BI karena jumlah tabungan Joko tidak ada. Laporan tersebut adalah Tolakan
Kliring. Setelah BI menerima tolakan kliring tersebut, BI melakukan evaluasi
pencatatan jurnal kembali yaitu :
Asset
|
Liabilities
|
|
-R/K SITi
+R/K Karman
|
Lalu BI memasukan Joko ke dalam
Blacklist Karena telah memalsukan transaksi akan pembayaran giro. Kemudian BI
memberikan pemberitahuan kepada KARMAN Bank untuk memperbaiki pencatatan jurnal
akan transaksi awal tersebut menjadi :
Asset
|
Liabilities
|
(-) R/K pada
BI
|
(-) Tab. Atun
|
Surat Penyerahan Kliring
Nota
debet keluar,
yaitu warkat yang disetorkan oleh nasabah suatu bank untuk keuntungan rekening
nasabah tersebut.
Nota
kredit keluar,
yaitu warkat pembebanan ke rekening nasabah yang menyetorkan untuk keuntungan
rekening nasabah tersebut.
Nota
debet masuk, yaitu warkat yang diserahkan oleh
peserta lain atas beban nasabah bank yang menerima warkat
Nota
kredit masuk, yaitu warkat yang diserahkan oleh
peserta lain untuk keuntungan nasabah
bank yang menerima warkat.
Tolakan
kliring yaitu surat yang diberikan ke perantara karena
adanya kesalahan transaksi yang dinginkan
Jadi bila kita masukkan sisi positif
atau negative nya yaitu :
Surat
|
Saldo di BI
|
NDK
|
+
|
NDM
|
-
|
NKK
|
-
|
NKM
|
+
|
TOLAKAN
|
+/-
|
Suatu bank
dikatakan kalah kliring apabila bank tersebut kurang akan minimum GWM yaitu 8 %
Bank tersebut
kurang akan minimum karena adanya kasus penyalahgunaan cek pembayaran.
Contohnya :
Siti punya
deposit = 100 juta
GWM siti 8% = 8 juta
Siti kalah kliring
= (2 juta)
Total = 6 juta, kurang 2 juta
untuk mencapai batas minimum GWM
Langkah yang
harus dilakukan oleh bank tersebut harus meminjam dari R/K bank lain sehingga
mencapai batas minimum GWM. Hal itu disebul Call Money. Kekalahan kliring tidak
berpengaruh jika saldo R/K bank tersebut
di BI tidak memenuhi GWM minimum.
Cash reserves :
Penentu likuiditas --- Kas
--- R/K pada BI yaitu LRR/GWM
Loan aturannya :
1. LDR :Loan/ Deposit + Capital = Maksimal 110 %
*capital harus sebesar 10% ----prinsip ke hati-hatian
Artinya
: setiap loan yang disalurkan harus berasal dari Deposit Capital
2. KUK ( Kredit Usaha Kecil)
Minimal
20% loan
Bunga KUK
< Bunga Deposito
Bunga KUK
> Bunga Tabungan
-
Harus diambil dari tabungan karena jika
diambil dari giro & deposito akan menyebabkan negative.
NB
: giro : Fluktuatif
Deposito : suku bunga tinggi
Macam – Macam Loan :
1.
Konsumtif (ex : credit card akan
bunganya besar) bank mengambil dana dari tabungan untuk meminjamkan kredit
Ada
negative miss match yaitu terjadi saat sumber dana jangka panjang digunakan
untuk mendanai jangka pendek sebaliknya persentase tingkat bunga sumber dana
> tingkat bunga kredit
2.
Investasi
3.
Modal Kerja, dll
Kasus 4 : Kliring antar
Kantor
RAK (rekening antar kantor)/ RPT
1. Kliring terjadi karena perbedaan bank bukan Cuma tempat/wilayah
2. Transfer terjadi karena banknya sama tapi beda tempat/wilayah Kasus :
Atun adalah nasabah Bank Niaga Jakarta dan Joko nasabah BPD Papua di Mapi. 2 Bank tersebut berada di lokasi daerah yang berbeda. Bagaimana cara penyaluran uang dari keduan bank tersebut ?
Jawab :
Proses transfer harus menggunakan perantara lagi ketika Atun ingin mengirimkan uang kepada Joko. Bisa dilihat bahwa mekanismenya hampir sama dengan kasus ketiga. Namun dapat dilihat, kali ini Bank Niaga Jakarta harus melewati proses kliring dahulu ke Bank BRI Jakarta. Kemudian, Bank BRI Jakarta mentransfernya ke Bank BRI Makasar. Sekali lagi, proses kliring dilakukan dan tujuannya adalah BPD Papua Makasar. Setelah itu, baru BPD Papua Makasar mentransfer uangnya ke BPD Papua Mapi, yang selanjutnya akan masuk ke giro atau tabungan Joko.
Gambar diatas menunjukan telah terjadi transaksi antara Tuan A yang merupakan nasabah BRI Jakarta dengan Tuan B yang merupakan nasabah BPD Papua . Tuan A ingin mengirimkan uang sebesar 20 juta kepada Tuan B melalui BRI Jakarta. Namun karena BPD Papua tidak mempunyai cabang di Jakarta maka BRI mencari cabang BRI di kota dimana BPD Papua juga terdapat cabang di kota tersebut , dalam hal ini BRI dan BPD Papua sama – sama mempunyai cabang di kota Makasar . Oleh karena itu BRI Jakarta mengirimkan uang kepada BRI Makasar , pengiriman ini dinamakan transfer . Dan BRI Makasar akan melakukan transaksi kliring dengan BPD Papua Makasar untuk mengirimkan dana tersebut melalui perantara Bank Indonesia . Selanjutnya BPD Papua Makasar akan mentransferkan dana tersebut ke BPD Papua di Mapi yang merupakan Bank dari Tuan B
Gambar diatas menunjukan telah terjadi transaksi antara Tuan A yang merupakan nasabah BRI Jakarta dengan Tuan B yang merupakan nasabah BPD Papua . Tuan A ingin mengirimkan uang sebesar 20 juta kepada Tuan B melalui BRI Jakarta. Namun karena BPD Papua tidak mempunyai cabang di Jakarta maka BRI mencari cabang BRI di kota dimana BPD Papua juga terdapat cabang di kota tersebut , dalam hal ini BRI dan BPD Papua sama – sama mempunyai cabang di kota Makasar . Oleh karena itu BRI Jakarta mengirimkan uang kepada BRI Makasar , pengiriman ini dinamakan transfer . Dan BRI Makasar akan melakukan transaksi kliring dengan BPD Papua Makasar untuk mengirimkan dana tersebut melalui perantara Bank Indonesia . Selanjutnya BPD Papua Makasar akan mentransferkan dana tersebut ke BPD Papua di Mapi yang merupakan Bank dari Tuan B
Kasus 6 : Kliring antar
Negara
Kasus:
Atun yang sedang berada di Arab ingin mengirimkan uang untuk Joko yang berada di Jakarta (Joko pengguna jasa Bank BNI). Untuk merealisasikan keinginannya, Atun dapat menggunakan dua cara. Apa sajakah itu?
Jawab :
Jawab :
Cara yang pertama adalah dengan menggunakan bank draft. Bank draft adalah surat berharga yang berisi perintah kepada bank lain untuk membayar sejumlah uang pada orang yang telah ditentukan pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Untuk itu, Atun harus memberikan uangnya ke pada Bank of Arab Saudi (Atun berada di Arab). Kemudian, Bank of arab Saudi akan memberikan Atun sebuah surat. Surat tersebut kemudian dikirimkan oleh Atun kepada Joko yang berada di Indonesia. Kemudian setelah suratnya sampai, Joko membawa surat tersebut ke Bank BNI untuk menagih uang tersebut.
Data Flow Diagram (DFD)
Setiap hari bank selalu melakukan proses akhir hari per saldo rekening yang terjadi pada hari tersebut. Danpada akhir bulan bank juga menghitung saldo akhir bulan per rekening yang nantinya akan menjadi saldo awal bulan selanjutnya. Perhitungan saldo akhir bulan yaitu:
Saldo akhir bulan = saldo akhir hari + bungaSedangkan perhitungan bunga yaitu:
Note: bunga disisi liabilities dibagi 365 hari; sedangkan disisi asset dibagi 360.
Metode perhitungan bunga:
1. Saldo terendah
Contoh: tabungan Atun di Siti Bank seperti tabel dibawah dengan tingkat bunga 10%.
2. Saldo rata-rata
Dalam kasus diatas, maka saldo rata-rata per bulan (50+60+45+35)/4= 47,5 juta
3. Saldo harian
Saldo harian dihitung per perubahan saldo, berdasarkan contoh diatas maka
Menghitung bunga kredit ada 2 cara yaitu:
1. Flat (Fix rate)
Contoh: leasing à Atun meminjam uang sebesar 10 juta, tingkat bunga 10%/thn selama 3 tahun pinjaman. Maka tingkat bunganya mnenjadi 30%/3thn untuk pinjaman 10 juta. Hasil cicilan bunga akan tetap selama 3 tahun sebesar:
2. Anuitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar